Wabah virus Covid-19 yang menyerang Indonesia, khususnya Kota Sorong, Papua Barat pada bulan Maret 2020 memberikan dampak luar biasa hampir pada semua bidang, salah satunya bidang pendidikan. Dengan adanya virus Covid-19 ini membuat proses pembelajaran menjadi berubah khususnya di SMK Negeri 3 Sorong, dari yang tatap muka(luring) menjadi pembelajaran jarak jauh (daring). Guru harus tetap melaksanakan kewajibannya sebagai pengajar, dimana harus memastikan peserta didik tetap memperoleh ilmu pengetahuan yang setara dengan pembelajaran luring. SMK Negeri 3 Sorong menggunakan Google Classroom sebagai media pembelajaran tetapi belum efektif meski sudah ditunjang dengan akun Google Suite.
Setelah 2 bulan lebih kebijakan belajar dari rumah diterapkan, sejumlah tanggapan beragam pun berdatangan. Salah satunya adalah tanggapan bahwa peserta didik tidak mengerti tentang materi pembelajaran sehingga tidak mampu mengerjakan tugas yang diberikan. Akibatnya, 80% peserta didik tidak mengumpulkan tugas, hal itu terlihat di Google Classroom. Pasalnya, metode belajar satu arah seperti guru memberikan materi dan tugas lalu peserta didik mengerjakan dinilai kurang efektif. Maka dari itu, dalam menghadapi pembelajaran daring di masa pandemi, Kepala SMK Negeri 3 Sorong membentuk admin kelas maya untuk membantu para guru maupun peserta didik untuk menciptakan pembelajaran aktif melalui video conference via Gmeet.
Melalui Gmeet, guru dan peserta didik dapat bertatap muka dan menciptakan pembelajaran yang efektif. Bukan hanya komunikasi searah, melainkan dua arah, lebih mudah menjelaskan tentang materi pembelajaran, bisa langsung mengetahui kendala-kendala yang dialami peserta didik dan langsung bisa memberikan solusi dari permasalahannya. Semoga guru-guru di SMK Negeri 3 Sorong akan terus belajar dan berinovasi untuk menciptakan serta mengembangkan pembelajaran daring yang inovatif dan efektif agar memotivasi peserta didik untuk tetap aktif dan materi pembelajaran dapat tersampaikan dengan baik. *Oleh Reny Azraeny