MENGGUNAKAN METODE STAR (SITUASI, TANTANGAN, AKSI, REFLEKSI HASIL DAN DAMPAK) TERKAIT PENGALAMAN MENGATASI PERMASALAHAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

Penulis: Korina Mangalla, S.Pd (Guru Matematika)

SITUASI

 

Berdasarkan hasil observasi yang saya lakukan, permasalahan-permasalahan yang terjadi di sekolah tempat saya bertugas, yaitu:

1.      Peserta didik belum menyadari pentingnya belajar matematika yang berkaitan dengan mata pelajaran produktif.

2.      Pembelajaran  dengan model-model inovatif yang belum diimplementasikan dengan maksimal.
  1. Masih belum berkembangnya kesadaran tentang pentingnya peranan TIK dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.

permasalahan-permasalahan tersebut sangat penting untuk dapat diselesaikan.

Perkembangan teknologi yang terjadi saat ini di era revolusi industri 4.0, menuntut kita untuk dapat memiliki kemampuan adaptasi yang baik. Matematika merupakan salah satu ilmu yang berperan untuk menghadapi perkembangan zaman saat ini. Peran dan tanggung jawab  seorang guru, tentunya adalah menyiapkan peserta didik untuk siap dalam menghadapi zamannya. Bagaimana membekali peserta didik dengan keterampilan-keterampilan berpikir matematis yang baik terhadap perubahan dan perkembangan teknologi. Salah satu yang dapat dilakukan yaitu dengan memfasilitasi peserta didik untuk dapat mengembangkan kemampuan berpikir matematisnya dalam proses pembelajaran. Bagaimana peran guru untuk mendesain pembelajaran yang kreatif, inovatif, menantang dan menyenangkan menggunakan model, metode, dan media pembelajaran yang tepat dan inovatif sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efektif. Beberapa solusi konkret yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan di atas:

  1. guru perlu memberikan motivasi untuk membantu memberikan kesadaran bahwa matematika hadir dalam kehidupan sehari-hari di sekitar, mudah dipahami, menyenangkan, menarik, serta memberikan kesempatan untuk merefleksikan dunianya secara matematis.
  2. menggunaan model pembelajaran dengan konteks permasalahan nyata/sehari-hari. Peserta didik perlu untuk mengalami proses pemecahan masalah dalam berbagai situasi dan konteks yang berbeda agar dapat menggunakan keterampilannya secara efektif.
  3. Pemanfaatan teknologi akan menjadikan inovasi bagi guru dalam proses belajar mengajar selain itu dapat tercipta suasana yang lebih menarik dan dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik .Guru harus beradaptasi dengan kebiasaan peserta didik yang ada di abad 21,maka seorang guru harus bisa menggunakan dan memanfaatkan TIK dalam proses pembelajaran.

 

TANTANGAN

 

Berdasarkan hasil kajian literatur dan kajian wawancara, penyebab permasalahan dari tujuan pembelajaran yang ingin dicapai  antara lain:

  1. guru kurang mengaitkan materi pelajaran matematika dengan materi pelajaran produktif. Guru matematika di SMK harus menambah wawasan tentang materi yang terkait dengan materi pelajaran produktif sehingga guru dapat memotivasi peserta didik dalam proses pembelajaran.
  2. Pemahaman guru mengenai model-model pembelajaran inovatif yang masih terbatas.
  3. Kepercayaan diri dan kompetensi guru dalam menggunakan TIK dalam proses pembelajaran masih kurang

Berdasarkan penyebab dari permasalahan di atas, tantangan yang di  hadapi untuk mencapai tujuan tersebut, yaitu:

  1. Guru jarang mengimplementasikan model inovatif dalam proses pembelajaran, hal ini dikarenakan proses persiapan yang membutuhkan waktu cukup lama.
  2. Peserta didik tidak terbiasa menerima pembelajaran dengan model inovatif. Sehingga dalam pelaksanaannya, terkadang ada peserta didik yang kebingungan dengan tahapan-tahapan yang ada.
  3. Bahan ajar dan instrumen yang disiapkan belum dapat melatihkan keterampilan berpikir matematis peserta didik.
  4. Kemampuan mengidentifikasi informasi-informasi penting di dalam soal cerita serta kemampuan memahami instruksi dalam mengerjakan LKPD yang dimiliki peserta didik masih kurang baik.
  5. Belum terampil dan tidak terbiasa menggunakan teknologi dalam proses pembelajaran.

 

AKSI

 

Langkah dan strategi yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut adalah:

  • Peningkatan Motivasi Belajar

Strategi yang dapat diterapkan untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik adalah dengan mengembangkan perangkat pembelajaran yang utuh dengan aktivitas kegiatan yang berpusat pada peserta didik, didukung pula dengan media yang menarik dan kemampuan guru dalam mengelola kelas pada kegiatan pembelajaran. Proses pembuatan perangkat pembelajaran harus menjadikan peserta didik sebagai pusat setiap kegiatan, sehingga kegiatan  yang dirancang akan lebih menarik perhatian peserta didik, membuat peserta didik lebih aktif dalam pembelajaran. Sumber daya yang dibutuhkan antara lain pemahaman guru untuk merancang perangkat pembelajaran yang sesuai dengan karakter siswa dan mencakup keterampilan abad 21, Pengadaan media yang menarik, interaktif, dan kreatifitas guru dalam merancang kegiatan-kegiatan pembelajaran yang menjadikan peserta didik sebagai pusat pembelajaran di kelas.

  • Pemilihan model pembelajaran yang inovatif

 

Strategi yang dilakukan dalam memilih model pembelajaran yang inovatif yaitu dengan melakukan kajian literatur dan kajian hasil wawancara serta memperhatikan tujuan yang akan dicapai dan memahami karakteristik peserta didik dan karakteristik materi pembelajaran. Adapun model pembelajaran yang dipilih yaitu model pembelajaran Problem Based Learning (PBL).Model PBL dipilih karena dibutuhkan model pembelajaran yang berkaitan dengan konteks permasalahan nyata/sehari-hari. Tahapan-tahapan yang ada dalam model PBL pun dapat memfasilitasi peserta didik untuk melatih keterampilan berpikir matematisnya, khususnya kemampuan literasi matematis, karena permasalahan-permasalahan yang disajikan dalam tahap orientasi masalah berkaitan dengan permasalahan sehari-hari.

  • Pemilihan Media Pembelajaran

Strategi yang dilakukan guru dalam memilih media pembelajaran adalah dengan menggunakan media berbasis teknologi seperti media power point ,video pembelajaran dan aplikasi  yang berhubungan dengan matematika. Proses pembuatan media ini dimulai dari analisa materi serta konten yang dapat diadaptasi ke dalam aplikasi tersebut, kemudian merancang menu apa saja yang ada di media pembelajaran. Sumber daya yang diperlukan untuk membuat media pembelajaran ini adalah jaringan internet, kompetensi guru dalam menggunakan aplikasi power point serta perangkat pendukungnya seperti laptop dan hanphone.

REFLEKSI HASIL DAN DAMPAK

 

Dampak dari aksi dan langkah-langkah yang telah dilakukan yaitu hasil yang dirasakan sangat positif. Hal ini dapat dilihat dari:

  1. Pemberian motivasi yang disampaikan di awal dan akhir pembelajaran pun membuat peserta didik paham bahwa matematika dapat membantu memecahkan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari, serta ice breaking yang diberikan membuat pembelajaran lebih menyenangkan sehingga menumbuhkan minat peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran.
  2. Pemilihan model pembelajaran inovatif yaitu model Problem Based Learning (PBL) aktifitas pembelajaran yang berpusat pada peserta didik sangat membantu dalam meningkatkan partisipasi aktif peserta didik dalam proses pembelajaran dengan lebih baik dalam memahami bacaan dan soal cerita matematis.

Respon Peserta didik terhadap kegiatan pembelajaran ini adalah sangat positif, peserta didik antusias dalam pembelajaran dan media yang digunakan membantupeserta didik dalam memahami materi yang diajarkan.

Faktor keberhasilan pembelajaran ini sangat ditentukan dengan penguasaan guru terhadap media pembelajaran, model dan langkah-langkah pada rencana pelaksanaan pembelajaran yang sudah dibuat.

Pembelajaran yang di dapatkan dari keseluruhan proses yang telah dilakukan yaitu guru harus mau lebih dulu belajar dibanding peserta didik. Dalam hal ini belajar bagaimana memahami model-model pembelajaran inovatif yang dapat menyiapkan peserta didik agar siap pada zamannya nanti. Karena cara belajar yang kita dapatkan dulu tentu sudah tidak relevan lagi jika kita ajarkan kembali ke peserta didik kita saat ini. Guru harus lebih kreatif dan inovatif memilih model dan media pembelajaran agar pembelajaran menjadi mudah, asik, seru, menantang dan menyenangkan sehingga dapat mengaktifkan peserta didik dalam pembelajaran yang nantinya berdampak pada peningkatan hasil belajarnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *